Rabu, 21 April 2010

Teori Pengambilan Keputusan

suaramerdeka.com
11 April 2010 | 17:54 wib | Ekonomi

Suzuki Hentikan Produksi Baleno
Semarang, CyberNews. Otoritas Suzuki Mobil sudah menghentikan produksi Baleno di Indonesia, menyusul mengecilnya segmen sedan dalam total market nasional. National Sales Head PT Suzuki Indomobil Sales Makmur mengungkapkan, penghentian produksi Baleno ini sebenarnya sudah dilakukan sejak Februari 2010. Saat ini Suzuki sedang memfokuskan segmen komersial seperti multi purpose vehicle (MPV) serta pickup yang memiliki ceruk pasar luar biasa.
Ditemui di sela-sela peluncuran Suzuki Splash di Semarang, Minggu (11/4), Makmur mengatakan, komoditi sedan sudah bukan lagi jadi prioritas utama penetrasi pasar di Indonesia. Namun, kini mulai bergeser ke jenis mobil lain untuk segmen komersial. "Pasar sedan memang sudah tidak terlalu besar lagi untuk digarap dan persaingan semakin ketat sehingga kami stop produksi Baleno. Saat ini kami memprioritaskan jenis MPV atau city car dan hatchback seperti Swift," paparnya.
Secara nasional, lanjut dia, estimasi market mobil akan berada di kisaran 660.000 unit dan Suzuki menargetkan bisa mengisi sekitar 10% atau 70.000 unit diantaranya sampai akhir tahun 2010 ini. Saat ini permintaan pasar terbesar Suzuki masih didominasi jenis pick-up Futura yang penjualannya rata-rata 2.000 unit/bulan serta Suzuki Carry. Menyusul adalah jenis APV serta sisanya adalah mobil lainnya seperti Swift, Estillo, Grand Vitara, Splash, dll.
Dia menjelaskan, total penjualan tahun lalu berbagai tipe sekitar 45.000 unit dan yang terbesar adalah pick up (16.500 unit) dan APV (12.500 unit).
( Modesta Fiska /CN14 )



Analisis :

Berita di atas membahas tentang pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengurangi atau bahkan menghentikan memproduksi suatu barang untuk diganti dengan poduk yang lain. Ini terjadi pada perusahaan mobil yaitu PT Suzuki Indomobil. Jenis barang yang dihentikan produksinya adalah mobil Baleno, pemberhentian produksi mobil Baleno ini dilakukan dikarenakan permintaan pasar terhadap mobil dengan jenis sedan seperti Baleno ini sudah menurun.
Saat ini permintaan pasar terhadap mobil dengan jenis sedan seperti Baleno ini sudah menurun dan bukan menjadi prioritas utama lagi di pasar Indonesia dan juga persaingan yang semakin ketat, Maka dari itu pihak dari Suzuki menghentikan produksinya, yang kemudian pihak Suzuki lebih memfokuskan produksinya pada jenis-jenis mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) serta pick-up. Karena kedua jenis mobil tersebut masih memiliki pasar yang luas dan masih diminati oleh banyak konsumen.
Sebuah perusahaan akan memilih untuk berhenti memproduksi suatu barang tertentu jika harga jual barang produksinya lebih kecil dari pada biaya untuk memproduksi barang tersebut, kriteria ini bersifat intuitif : pada saat perusahaan memilih untuk berproduksi atau tidak berproduksi, ia selalu membandingkan harga pendapatan yang diterimanya atas setiap unit produksinya dengan biaya variabel rata-rata yang harus ditanggung dalam menghasilkan satu unit produksi tersebut (Gregori N. Nankiw, 2001: hal.380) .
Jika harga barang yang belaku ternyata tidak cukup untuk menutup biaya variabel rata-rata, maka akak lebih baik jika perusahaan itu menghentikan produksinya. Karena setiap perusahaan menyewa tenaga kerja, barang modal, dan tanah/pabrik untuk memproduksi output, dan jumlah yang akan mereka gunakan tentu saja tergantung pada banyaknya output yang akan mereka jual (Walter Nicholson dan Danny Hutabarat, 1992).
Prinsip dari produksi adalah adalah bagaimana produksi dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling maksimal dan efisien dengan : 1) memaksimalkan output dengan menggunakan input tetap, 2) meminimalkan penggunaan intut untuk mencapai tingkat output yang sama (Adiwarman A. Karim, hal.103).
Sementara itu, permintaan terhadap faktor produksi merupakan permintaan turunan (derived demand), bukan merupakan permintaan asli (genuine demand), yaitu sebagai hasil dari permintaan terhadap suatu hasil produksi atau output. Munculnya permintaan terhadap suatu faktor produksi adalah karena adanya permintaan terhadap hasil produksi (Anto M.B. Hendrie, 2003: hal.181). Seperti halnya teori konsumsi, dalam teori produksi juga memberikan penjelasan tentang perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya. Memaksimalkan keuntungan atau efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua hal yakni struktur biaya produksi dan pendapatan yang didapat.
Jadi, sebuah perusahaan akan terus memproduksi suatu barang jika masih terdapat permintaan terhadap barang atau hasil dari produksi itu sendiri. Begitu juga sebaliknya, jika permintaan dipasar terhadap barang produksinya menurun atau bahkan tidak ada permintaan sama sekali, maka produsen pun akan menghentikan produksi barang tersebut.
Faktor persaingan yang kompetitif juga dapat mempengaruhi suatu perusahaan dalam memproduksi suatu barang. Jika persaingan pasar sangat kompetitif, maka suatu perusahaan akan memutar otak untuk membuat produknya berbeda dengan modofikasi-modifikasi tertentu agar produk tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk perusahaan lain, atau mungkin saja perusahaan tersebut akan menarik/menberhentikan produksi suatu barang yang kemudian akan mengganti dengan produk barang yang mungkin belum ada di pasaran.
Dalam masalah produksi ini, PT Suzuki Indomobil sebagai salah satu produsen mobil di Indonesia juga menerapkan teori-teori dalam memproduksi suatu produk mobil. Saat ini perusahaan mobil Suzuki sedang mengurangi produksi untuk salah satu produknya yaitu mobil dengan merek Baleno, mobil ini berjenis mobil sedan. Penghentian produk ini dilakukan karena permintaan pasar terhadap mobil dengan jenis sedan seperti Baleno sudah tidak menjadi prioritas utama lagi bagi konsumen. Persaingan pasar pun semakin kompetitif, hal ini dapat dilihat dari banyaknya produsen-produsen mobil yang memproduksi jenis mobil yang sama yaitu jenis sedan. Akibatnya harga mobil berjenis sedan pun menurun karena banyaknya produk yang sejenis.
Dengan keadaan persaingan dan permintaan pasar ini maka perusahaan Suzuki memberhentikan produksinya untuk mobil Baleno, dan kemudian mengalihkan produksinya untuk mobil-mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MVP) seperti merek APV serta jenis Pick-Up. Menurut National Sales Head PT Suzuki Indomobil, perusahaan ini sedang memfokuskan produksinya pada jenis mobil-mobil Multi Purpose Vehicle (MVP) dan jenis Pick-up. Keputusan ini diambil karena jenis-jenis mobil tersebut masih memiliki pasar yang luar biasa dan permintaan dari konsumen pun masih banyak dibandingkan mobil jenis sedan.
Menurut pihak Suzuki, dari hasil penjualan tahun lalu yang terbesar adalah mobil jenis MPV dan jenis Pick-up. Maka dari itu tidak salah jika perusahaan mobil Suzuki memberhentikan memproduksi Baleno yang sudah tidak diminati konsumen. Keputusan untuk memprioritaskan produksi mobil-mobil jenis MPV dan Pick-up yang diambil perusahaan mobil ini pun sangat tepat, karena dapat memaksimalkan pendapatan dari kedua jenis mobil yang saat ini masih menjadi prioritas utama bagi para konsumen.






















DAFTAR PUSTAKA
Nicholson, Walter dan Danny Hutabarat, Mikroekonomi Intermediete dan Penerapannya, Jakarta, Erlangga, 1992.
Mankiw, N. Gregori, Pengantar Ekonomi, Jakarta, Erlangga, 2001.
Karim, A. Adiwarman, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta , PT Raja Grafindo Persada.
Anto, M.B. Hendrie, Pengantar Ekonomi Makro Islami, Yogyakarta, Ekonisia, 2003