Senin, 28 Desember 2009

14 Bank Serentak Potong Bunga Deposito

14 Bank Serentak Potong Bunga Deposito

Jumat, 20 November 2009 | 09:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini 14 bank besar yang menguasai 70 persen pangsa pasar dana pihak ketiga (DPK) sepakat menurunkan bunga deposito sebesar 1 persen. "Penurunan bunga deposito secara serempak mulai 20 November," kata Sofyan Basir, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia, Kamis (19/11).Penurunan bunga ini sesuai kesepakatan tanggal 18 Agustus 2009 lalu. Para bankir setuju menurunkan suku bunga deposito dari 8 persen menjadi maksimal 7 persen.
Tak hanya bank besar lokal yang menggunting bunga simpanan. "Bank asing dan bank Pembangunan Daerah juga akan mengikuti kesepakatan ini," ujar Evi Firmansyah, Wakil Direktur PT Bank Tabungan Negara. Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Dyah N.K. Makhijani membenarkan, peserta penurunan bunga deposito sudah bertambah.
Tentu, bankir senang memangkas bunga deposito. Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja, menyatakan, penurunan bunga deposito akan memangkas biaya dana (cost of fund).
Namun kesepakatan ini juga membawa imbas bagi bankir. Mereka tidak bisa lagi seenaknya memasang bunga. Ini berarti, para pengelola bank akan kehilangan senjata utama untuk meraih dana masyarakat. "Bank berskala kecil akan susah," kata Dinno Indiano, Presiden Direktur PT Bank Kesawan Tbk.
Setelah tidak bisa lagi mengandalkan bunga, bankir harus bersaing dalam meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Termasuk memperbarui infrastruktur teknologi yang memudahkan nasabah melakukan transaksi.
Mengingat konsekuensi penurunan bunga simpanan tidak ringan, banyak bank ditenggarai belum memenuhi kesepakatan. "Masih banyak bank yang memberi voucher atau cash back 1 persen-2 persen. Misalnya, nasabah individu atau korporasi yang menaruh Rp 1 miliar mendapat Rp 1 juta - Rp 1,2 juta," ujar Kostaman Thayib, Direktur Ritel PT Bank Mega Tbk. Kostaman mengaku, di Bank Mega, keputusan direksi mengenai penurunan bunga simpanan menjadi 7 persen sudah terbit Selasa (17/11) lalu.
Jika semua bank patuh pada kesepakatan penurunan bunga simpanan, debitur bisa berharap bunga kredit yang kini berkisar 13 persen-15 persen, akan melandai. "Mudah-mudahan bunga kredit bisa turun 100 basis poin, ke kisaran 11 persen," ujar Roosniati Salihin, Wakil Direktur Utama PT Panin Bank Tbk.
Memang, perlu jeda antara pemangkasan bunga simpanan dengan penurunan bunga kredit. "Bunga kredit baru turun 1-2 bulan setelah pemangkasan bunga simpanan, tergantung struktur dana bank," ujar Lisawati, Direktur Utama PT Bank Jasa Jakarta. (Andri Indradie/Kontan)



Analisis:

Deposito merupakan jenis simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah penyimpan (deposan) dan bank. Karena penarikan dana oleh nasabah tersebut sifatnya berjangka maka biasanya tingkat bunga deposito cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jasa perbankan lainnya. Hal ini karena bank memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan dana tersebut dalam bentuk investasi seperti untuk penanaman surat-surat berharga, untuk kegiatan kredit, dan lain-lain.
Tingginya tingkat bunga deposito dibandingkan dengan jenis simpanan lainya (seperti tabungan dan giro) merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi nasabah untuk melakukan depaosito. Sedangkan menurut bankir/perbankan memandang deposito ini sebagai produk yang dapat memberikan keleluasaan bagi bank untuk dapat mengoptimalkan investasi dananya dalam berbagai kegiatan seperti kredit dan surat-surat berharga, ini seakan-akan bank tidak menhiraukan tingginya bunga yang harus ditanggungnya.
Namun, jika dilakukan penurunan terhadap tingkat bunga deposito, ini akan membawa imbas pada bankir/perbankan. Walaupun dapat mengurangi biaya dana, namun penurunan tingkat bunga deposito ini dapat mengurangi daya tarik bagi bank dan masyarakat pun enggan untuk melakukan deposito karena bunga yang ditawarkan tidak tinggi, sehingga bank akan kesulitan untuk mendapatkan dana dari masyarakat, dan bank-bank berskala kecilpun akan mengalami kesusahan.
Bagi masyarakat yang ingin aman dalam menginvestasikan uangnya dalam bentuk deposito, deposito syariah bisa menjadi alternatif menarik untuk menyimpan dana sementara, di tengah penurunan bunga perbankan seperti sekarang. Sebab, imbal hasil deposito syariah masih lebih tinggi ketimbang bunga deposito perbankan konvensional. Deposito syariah bisa memberikan imbal hasil lebih besar karena menghitungnya bukan berdasarkan bunga. Namun, bank memberikan bagi hasil atau nisbah atas keuntungan dari memutar dana itu ke pembiayaan.